Photobucket

Sabtu, 13 April 2013

Merasakan Cinta bersama Love Around You


Pengakuan dosa dulu. Awalnya saya sama sekali tidak menyangka kalau Love Around You yang dilombakan oleh @hor_romance adalah buku yang saya dapat dari Mbak Lily Zhang *tersapu-sapu* Seringkali saya terpaksa menumpuk buku karena kecepatan saya membaca lebih lambat daripada kecepatan tumpukan itu bertambah. Tapi, dengan adanya lomba resensi Love Around You, saya jadi bersemangat membacanya ^__^


 Judul: Love Around You
Penulis: Welly Setyawan, Andry Chang, June Tan, Renee Kefee, Dya Ragil, Lily Zhang, Reina Mala, Liz Lavender, Lia Zhang, Catz Link Tristan
Penerbit: CV. Gloria Group

Sinopsis:
10 kisah cinta dari 10 penulis Grup House of Romance dengan mengusung tiga tema berbeda. Cinta dua generasi, cinta palsu, dan cinta dunia maya.
Kisah-kisah cinta di sekitar kita yang kadang terlupakan. Baik yang manis, memabukkan, hingga pahit getir. Rasakan kejutan-kejutan saat menyelaminya satu per satu.
LAY. Love Around You. A treasure book of love.

Cinta memang tak lekang oleh waktu. Tema ini selalu dapat diangkat, baik sebagai kisah cinta yang manis atau tragedi. Nah, yang diusung dalam LAY ini bisa dibilang bukan kisah cinta yang umum. Awalnya saya bingung dengan benang merah apa yang tersirat dalam LAY, tapi setelah saya baca ulang sinopsis belakangnya, saya mulai mengerti ‘pembagian’ tema dalam LAY. Sepertinya sejak awal LAY tidak disusun berdasarkan kelompok tema, sehingga butuh waktu untuk menyadari bahwa ada tiga tema cinta di dalam satu buku kumpulan cerpen ini.

Dengan kover yang manis, saya tidak menyangka kalau LAY memuat beberapa cerpen yang berakhir tragis. Ada kelicikan di sana, tapi semua itu didasarkan pada cinta yang murni sesungguhnya. Keceriaan warna kover sama sekali tidak menggambarkan kekelaman yang tersebar di dalam kumcer ini. Sayangnya tulisan LAY di kover kurang menonjol dibandingkan pohon putih yang menjulan di sana. Sehingga bila dilihat dari jauh, yang akan menohok mata terlebih dahulu adalah pohonnya, bukan judul. Namun, yang saya suka dari kumcer ini adalah ‘keadilan’ bagi seluruh penulisnya. Sering kali kumcer hanya ditulis sebagai karya Esvandiari, dkk (maaf kalau saya memakai nama saya sebagai contoh, he he), seakan kumcer itu hanya ditulis oleh satu orang. Tapi, khusus LAY, semua nama penulisnya tertera di dahan pohon secara adil.

Saya juga menyukai tata letak dan ilustrasi di LAY. Kadang, sebuah novel menjadi buruk di mata saya karena asal ceplak-ceplok dan seakan tidak melewati proses editing yang maksimal. Tapi, LAY boleh berbangga diri karena dilengkapi dengan tim di belakang layar yang patut diacungi jempol. Ilustrasi dalam bentuk siluet memberikan nuansa berbeda dengan ilustrasi yang umum muncul dalam sebuah novel. Ada beberapa kesalahan ketik, tapi karena jumlahnya masih dapat ditampung kedua tangan saya, so no problemo ;)

Oke, sekarang masuk ke dalam masing-masing cerita. Tapi, biar tidak terlalu panjang, biar saya kumpulin per tema....

Ada jarak umur di antara kita ....
Cinta dua generasi menjadi cerita yang paling banyak muncul di LAY. Dari beberapa judul, mungkin favorit saya adalah Terbaik Untukku karya June Tan. Cerpen ini bercerita mengenai kisah cinta antara anak tiri dan ayah tirinya. ‘Penghubung’ di antara mereka sudah hilang, namun mereka tetap meneruskan kehidupan sebagai ayah dan anak, sampai huubngan itu berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar. Hanya saja, cerita ini mengingatkan saya pada sebuah cerita komik, Jinbe, karya Adachi Mitsuru. Inti ceritanya sama, bedanya ibu dan anak perempuan di Jinbe benar-benar memiliki hubungan darah. Saya pribadi bukan tidak percaya akan cinta antargenerasi seperti ini, tapi saya lebih menyukai pasangan yang berusia agak dekat dengan saya. Namun, lagi-lagi, ini masalah selera dan kita tak akan pernah tahu kapan cinta itu datang, bukan?

Cinta ini mungkin palsu untukmu, tapi tidak untukku ....
Membaca What Goes Around Comes Around karya Liz Lavender, saya bagaikan membaca Kiss The Sky. Ciri khas Liz begitu terasa *sok tahu* Tapi, seperti membaca Kiss The Sky, saya terganggu dengan penggunaan bahasa Inggris yang terlalu banyak. Bukan karena saya tidak mengerti, tapi karena membuat jeda membaca jadi naik turun. Dan saya tidak melihat pentingnya menggunakan bahasa asing itu. Namun, dengan lihai, Liz merangkai keseluruhan cerita dengan ending tak terduga, walau saya meragukan seorang Tim dapat menjadi security di usianya yang masih 15 tahun ....

Ini mungkin hanya dunia maya , tapi tetap bisa menghadirkan cinta ....
Nah, bagian ini termasuk yang paling sedikit. Karya Lily Zhang, My Direct Message, bisa dibilang cinta dunia nyata yang dicampur dengan dunia maya. Sedangkan karya Catz Link Tristan memberikan cara pendekatan yang sedikit berbeda demi menjatuhkan korbannya. Pada kenyataannya, cinta dunia maya memang ada.

Secara garis besar, kekurangan terbesar dari cerpen-cerpen di LAY adalah ending yang terasa terburu-buru. Setelah bagian awal dan tengah yang cukup detail, entah kenapa bagian akhirnya begitu singkat, seakan baru tersadar kalau jatah halamannya sudah hampir habis dan cerita harus ditamatkan. Hal ini menyebabkan beberapa alasan yang menjadi landasan kenapa tokoh A harus melakukan ini pada tokoh B jadi terkesan dipaksakan. Dari kesemua cerita saya tidak dapat menarik kesimpulan apa yang ingin disampaikan dalam cerpen pertama, One Night karya Welly Setyawan. Ending cerita dibuat menggantung, sementara untuk saya masalah utamanya sama sekali tidak ada jawabannya. Sayang sekali, padahal saya berharap cukup banyak akan akhir cerita yang bisa membuat saya terkejut. Saran saya, akan lebih baik jika dibuat kerangka tema yang lebih jelas agar terjadi penyeragaman ‘jumlah’ tema dalam satu buku, juga mengatur porsi awal, tengah, dan akhir dari sebuah cerpen dengan lebih adil.

Oh, ya, dari semua halaman, LAY dibuka dengan halaman in memoriam untuk Reina Mala, salah satu kontributor yang sekarang telah tiada. Saya jadi penasaran dengan apa yang terjadi padanya *jujur* Karyannya, Lukisan Masa Lalu, adalah salah satu yang terbaik (dan akan lebih baik jika porsi awal-tengah-akhir dibagi rata). Namun, ia  membuktikan bahwa gajah dapat meninggalkan gading dan manusia dapat meninggalkan karyanya....

Ya Tuhan, terima kasih untuk hari ini.
Semoga Kau menghadiahkan juga untukku
hari yang indah esok, dan esok hari ....
Selamanya

Tulisan ini dibuat dalam rangka lomba resensi yang diadakan oleh House of Romance.
Dapatkan bukunya via bukabuku.com di sini.
Ingin berkomentar di Goodreads? Langsung klik ini http://www.goodreads.com/book/show/17450961-love-around-you

2 komentar:

  1. setau saya bukunya bisa diperoleh di bukabuku.com ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. OH, ya, salah ketik... tp linknya ke bukukita. Kubetulin ya. Thanks koreksiannya

      Hapus