Photobucket

Kamis, 28 Maret 2013

Lebih Dekat dengan Kampung Fiksi

Kampung Fiksi (KF) apaan, sih?

Oh, ya, pertanyaan itu tercetus dulu. Sekarang juga masih terlintas sesekali, he he. Yang dulu saya kira, sesuai namanya, KF itu kurang lebih kuanggap sebagai komunitas penulis. Saya tidak tertarik untuk bergabung karena saya belum menemukan passion-ku sebagai penulis. Namun, sejak berteman dengan salah satu founder-nya (sebut nama nggak, yaaa), saya jadi sering melihat informasi mengenai KF wara-wiri di linimasa saya. Lama-lama, pertahanan saya jebol juga :)

Anyway, saya tetap belum aktif mengikuti kegiatan-kegiatan KF baik yang daring atau luring. Walau begitu, tetap menyenangkan mengikuti perkembangannya. Salah satu ide yang menarik perhatian saya adalah event #PostCardFiction. Sejujurnya, saya kurang tahu detail mengenai acara ini (memang tidak mencari tahu banget, sih), tapi ide menggunakan kartu pos sebagai media penulisan merupakan salah satu terobosan keren. Apalagi, KF berhasil bekerja sama dengan Smartfren. Saya lihat antusiasme peserta cukup bagus *sok tahu mode on*

Diam-diam (sekarang sudah terbongkar!) saya juga suka intip-intip tips nulis yang dibagikan. Walau belum berani bertanya (halah), tapi informasi yang saya dapat memang cukup bagus. Dan saya tidak perlu membeli buku untuk mendapatkan tips yang bisa langsung diterapkan itu.

Nah, buat saya yang menjadi masalah adalah... blog KF sendiri. Buat saya: membingungkan. Pertama, pilihan menunya cuma Home dan Store. Saya agak kesulitan dan malas scroll down mencari postingan yang ingin saya baca. Ditambah lagi pembagian kolomnya yang imut-imut seakan membuat saya membaca dari HP. Tulisan latar belakang KF berwarna keunguan hijau kebiruan juga mengganggu saat saya membaca karena mata saya kerap kembali memelototi huruf-huruf itu dibandingkan postingannya itu sendiri. Lalu, saya gregetan sendiri melihat kolom kanan dan kiri kemudian jadi kosong setelah bacaan makin ke bawah.... Lalu, untuk bagian kalimat yang mengandung tautan ada baiknya warnanya dibedakan biar kita tidak usah menebak-nebak sambil menggerakkan kursor tetikus.

Oh, ya, satu lagi... Kegiatan KF yang saya suka adalah Travelling Book Campaign. Salah satu buku saya sudah menjelajah walau sepertinya sepi peminat :) Saya pribadi belum kecipratan dapat pinjaman dari TBC karena masih menunggu giliran, tapi idenya seru banget. Selama ini saya sudah melakukan acara barter pinjam buku, tapi terbatas pada sahabat-sahabat saya. Namun, TBC seakan menjadi wadah yang lebih besar bagi peminat buku dengan kocek terbatas. Salut. (Nah, karena memang belum berpengalaman tentang TBC, jadi tidak usah dibahas lebih lanjut lagi). Saran saja, mungkin ada baiknya di grup TBC dibuat semacam list anggota dan buku miliknya yang diikutkan dalam TBC. Jadi, yang mau pinjam dan yang punya buku sama-sama jelas?

Apa tulisan ini bakalan memenangkan sebuah kaos dari kF? Entahlah, saya sendiri tidak yakin. Tapi, semoga masukan (dan kesan-kesan) saya ada gunanya ^__^

Ah, ada yang ketinggalan. Masalah hadiah. Walau sesama Jakarta, andaikan hadiah tidak bisa diambil, jangan hangus, dooong. Kenakan ongkos kirim saja. Soalnya kadang kita tidak bisa ambil karena satu dan lain hal, lalu hadiah yang kita terima jadi hangus, rasanya ... *terdiam* Yah, mungkin memang bukan rezeki, tapi melupakannya susah banget (padahal, saya juga belum pernah menang, sih, hi hi).

Maju terus, KF! Doain saya bisa lebih aktif ngintip blognya diam-diam, ya ^__^


2 komentar:

  1. haloo,
    wah terima kasih masukannya yaa..bermanfaat sekali untuk kita...
    ditunggu pengumumannya ya...^_^

    BalasHapus