Photobucket

Rabu, 20 Maret 2013

Menyusuri Love Journey

Sejujurnya, ini adalah buku pertama Elfbooks yang saya baca. Sebelumnya, saya sudah memiliki Perfect Ten, tapi urutan bacanya berhasil dikalahkan oleh Love Journey ... karena kovernya. Ya, saya jatuh cinta melihat segala kemanisan yang ditawakan kover buku satu ini. Harap dicatat, Love Journey adalah buku, bukan novel. Ingin tahu kenapa?

Judul: Love Journey~Flash Fiction Collection
Penulis: Delia Angela dan Lili Zhang
Penerbit: Elfbooks
Jumlah Halaman: 148 halaman

Selirik pertemuan.
Secangkir perkenalan.
Memandu dua pribadi untuk bertukar rasa.
Mengawal dua insan untuk bersatu.

Kemudian...
Berama menjajaki seukir kasih.
Merangkai segenggam komitmen.

Ada senyum, juga tangis.
Mempererat tali kasih di sebuah perjalanan.

Cinta selalu menjadi tema yang tak lekang oleh waktu.  Banyak cara untuk mengungkapkan cinta, misalnya melalui tulisan, kata-kata, atau perbuatan. Apa pun itu, jika penyampaiannya pas, akan meninggalkan kesan tertentu di hati. Itulah yang dinamakan perjalanan cinta. Betulkah?

Ada yang membedakan Love Journey dengan buku-buku fiksi yang pernah saya baca lainnya. Yang paling mencolok tentu saja kecepatan saya membaca (tapi ini tidak penting buat orang lain, hi hi). Buku ini berhasil saya selesaikan dalam waktu singkat. Mungkin karena pengaruh bahwa isi buku ini bukan berupa novel, melainkan flash fiction atau yang lebih dikenal cerita mini *sok tahu*. Buat saya ini merupakan salah satu terobosan karena bentuk FF jarang sekali dibukukan. Sepanjang yang dapat saya ingat, saya baru membaca buku FF sekali saja selain Love Journey.

Kelebihan FF adalah cerita sangat padat, singkat, dan (seharusnya) mengandung unsur kejutan. Bila dianalogikan dalam komik, FF setipe dengan komik 4 panel yang muncul dalam komik semacam Kobo-chan. Hal itu saya temukan pada beberapa FF yang ada di Love Journey, misalkan FF berjudul Penyelamat? karya Delia Angela. Dengan lihainya ia memunculkan tokoh penyelamat, namun ternyata 'menjebak'. Sayangnya, saya nyaris tidak dapat menangkap inti cerita FF lainnya .... Kenapa saya bilang sayang? Karena FF tersebut akan bagus sekali jika dikembangkan menjadi sebuah cerpen. Cerita akan menjadi lebih solid dan apa yang ingin disampaikan dapat diterima seperti yang diharapkan.

Delia, selain sebagai penulis, juga menjadi penata letak buku Love Journey. Ia membedakan jenis font yang digunakan dalam badan teks maupun judul sehingga pembaca dengan mudah membedakan mana FF milik Delia ataupun Lily. Delia juga menambahkan ikon dua ekor burung yang muncul di kover di bagian awal FF. Manis sekali. Hanya saja, gambar itu terlihat pecah... Dan menurut saya, akan jauh lebih menarik jika ikon ini dibedakan juga antara FF Delia dan Lily :) Pst, tapi bukan berarti posisi kedua burung ini sama, lho, di FF milik Delia atau Lily. Good job, Delia! Saran saya, jangan lupa sertakan file gambar ke dalam folder Links inDesign agar mutu gambar setelah dicetak nanti tetap tajam. Ada baiknya juga bila disertakan semacam daftar isi atau pembatas antara ucapan terima kasih dengan permulaan FF karena saya nyaris menganggap lembar terima kasih itu sebagai bagian dari FF ^__^

Buat saya, apa yang dilakukan Delia dan Lily melalui Love Journey cukup berani dan membawa nuansa baru dalam dunia perbukuan Indonesia. Minimal di rak buku saya. Dibalut dengan kover yang begitu menggoda, saya melangkah perlahan-lahan mengenali cinta, baik yang berakhir bahagia ataupun tidak....

Salut juga kepada Elfbooks yang mampu menghadirkan buku bermutu baik dari segi fisik ataupun isi dan tak kalah dari penerbit-penerbit mayor lainnya. Pihak redaksi juga mampu menjaga kualitas editingnya walau tidak 100% tapi tidak membuat saya mengomel hanya karena hal sepele.

Love Journey mengingatkan kita tentang sebuah perjalan cinta yang tidak hanya diisi dengan senyuman, tetapi juga oleh tangis dan perjuangan.

P.S. Oh, ya, ada juga FF mengenai Another Idol juga, lho!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar