Photobucket

Selasa, 19 Maret 2013

Pemberi Inspirasi: We Cannot Stop Here


 
Judul: We Cannot Stop HerePenulis: Hong Seung Seong
Penerbit: Haru
Genre: non fiksi, pengembangan diri
Tebal: 336 bw+32 halaman FULL COLOUR+bonus Poster
Harga : Rp. 65.000
Terbit: April 2012

Beberapa tahun yang lalu, siapakah yang kenal nama-nama Korea? Mungkin hanya sedikit orang dan saya tidak termasuk ke dalamnya. Saya kenal Jepang, tapi tidak Korea. Jadi, boleh dikata saya juga termasuk salah satu yang tidak menyangka betapa Korea bisa menjadi booming yang benar-benar booming.

Artis-artis Korea itu memang terkesan bersinar. Ditambah lagi mereka memiliki sesuatu yang membuat kita tertarik untuk melihatnya, entah apa itu. Para artis perempuan terlihat cantik, dengan badan tipis tapi seksi, sebagian juga memiliki kemampuan akting atau menyanyi yang bagus. Artis lelakinya juga tidak mau kalah, penampilan oke, wajah tampan, juga tubuh yang menggoda perempuan untuk menyentuhnya. Kesannya: sempurna. Iri? Saya pribadi, iya. Saya iri melihat kecantikan dan kesempurnaan mereka, juga ketenaran dan kekayaan yang menghiasi mereka.

"Aku percaya pada diriku sendiri yang bisa menerangi orang lain."

Tapi, tunggu dulu. Rasa iri saya perlahan-lahan luntur saat membaca We Cannot Stop Here yang dituliskan oleh Hong Seung Seong, pimpinan Cube Entertainment, salah satu agensi Korea yang menelurkan band-band terkenal yang digandrungi para K-popers, seperti Beast, 4Minute, atau G.Na.

"Mempertahankan mimpi yang konsisten adalah yang paling penting."

Istilah 'tidak ada yang instan' berlaku pada artis-artis Korea ini. Mereka melakukan perjuangan yang sangat melelahkan dan diwarnai dengan perasaan putus asa yang mendera selama bertahun-tahun.Direktur Hong menuturkan apa yang dialaminya sebelum mendirikan Cube Entertainment.

"Sekarang adalah giliran kalian mewujudkan mimpi menjadi kenyataan!"

Kamu kenal Rain (Ji Hoon)? Aktingnya yang ciamik dan ditunjang plot yang menarik membuatnya terkenal sekali dalam drama Full House. Bahkan bisa dibilang Rain adalah satu artis Korea yang mendunia yang masuk dalam '100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia' versi Time. Tapi sebelum sampai di sana, Rain juga menapaki karirnya selangkah demi selangkah, tak kenal lelah, sambil terus menggali potensi dirinya dan berusaha keras mencapai tujuannnya.

"Komen yang negatif dari orang bukan berarti mimpi kita tidak akan terwujud!!"

Gagal audisi bukan berarti akhir segalanya. Beberapa personel yang tidak lolos dalam pembentukan band BIGBANG, 2 AM, 2 PM, atau Wonder Girls ditarik membentuk band yang baru. Mereka pesimis gara-gara kegagalan demi kegagalan menyertai setiap usaha mereka, sehingga Direktur Hong harus meyakinkan mereka bahwa mereka masih punya kesempatan. Dengan prinsip 'sebuah proses tidak akan matang jika tidak memakan waktu lama', Direktur Hong membina dan mendidik mereka menjadi salah satu aset Cube Entertainment yang berharga. Hong juga menempatkan diri sebagai ayah yang bertanggung jawab atas perkembangan dan masa depan anak-anak binaannya.

"Akan datang kesempatan ketika aku harus mengetuk pintu."

Direktur Hong tidak main-main. Dia bersikap tegas kepada anak didiknya yang tidak mematuhi peraturan, juga bila mereka tidak mengalami perkembangan yang diharapkan. Ada juga anak didik yang terpaksa dipulangkan ke rumah. Tapi, para anggota Cube juga mengakui Direktur Hong sebagai ayah kedua, ayah yang tahu kapan mendidik anak-anaknya, tapi juga tidak lupa menghibur dan memanjakannya. G.Na yang menjadi anak yatim sejak kecil sangat menyayangi Direktur Hong dan merasa kalau ia seperti seorang anak perempuan yang tinggal di rumah yang penuh kehangatan.

"Jangan mudah menyerah!"

Pesan-pesan positif bertebaran di buku ini. Bukan cuma menawarkan mimpi, Direktur Hong juga membagikan hal-hal yang harus kita miliki dan kita lakukan pada dunia entertainment, tapi bisa kita terapkan juga dalam kehidupan sehari-hari. Direktur Hong sendiri mengaku bahwa ia juga perlu belajar untuk mengembangkan dan mempertahankan sebuah hubungan. Tidak ada hasil yang bagus tanpa perjuangan dan pembelajaran. Oleh karena itulah, Direktur Hong dapat mendirikan perusahaannya sendiri, menjalin hubungan yang harmonis dengan para karyawan dan trainee, serta mencapai kesuksesan seperti yang sekarang ini.

"Jika tidak memiliki bakat, menanglah sebagai trainee."

Buku ini sangat menginspirasi saya untuk tidak lari dari kenyataan yang mungkin berat, selalu optimis, dan terus berjuang sampai akhir. Akan ada banyak batu sandungan menghadang, tapi itu bagian dari rasa manis yang menunggu kita di ujung jalan. Para anak muda di Cube juga merasakan kesedihan, tapi mereka juga bangkit dan menolak untuk terpuruk lama-lama. Dikemas dengan sangat cantik dan menarik, buku terjemahan ini benar-benar dipersembahkan Penerbit Haru sebagai buku yang tepat untuk mengembangkan potensi diri kita.

"Satu-satunya cara adalah mencoba tantangan."

Maju terus, karena 'We Cannot Stop Here'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar