Photobucket

Minggu, 11 Desember 2011

My Fav: Final Fantasy VIII

Lhooo, kenapa tahu2 saya membicarakan game? Ehehe. Biar begini saya termasuk suka main game. Bukan maniak, soalnya membaca tetap menempati prioritas pertama, tapi ya itu tadi, saya suka main game. Dari jenis2 game yang suka saya mainkan, salah satunya yang bertipe RPG alias role playing game. Intinya di game itu ada jalan ceritanya, nggak cuma bak-bik-buk, dan biasanya butuh waktu yang (sangat) lama untuk menyelesaikannya.

Game RPG pertama yg membuat saya tertarik dan jatuh cinta dalah Final Fantasi VIII. Saat itu saya sedang berjalan-jalan di mal dan melihat preview movie-CG dari game ini diputar oleh salah satu penjual CD game. Saya berhenti dan terpaku, dengan tampang terkagum2, menatap layar kaca. Tampilan grafisnya tidak perlu ditanya, tapi saya bener2 terkesima menatap karakter-karakternya bergerak, membentuk rangkaian cerita yang tidak bisa saya tebak tp benar2 membuat saya penasaran... Saat itu saya bahkan belum punya PS ^^ Saya dan sang mantan (skr sdh jd suami) lgs menabung utk membeli PS ehe.

By the way, jalan cerita FFVIII ini kurang lebih berkutat pada Squall Leonhart, sang tokoh utama, siswa SEED (sekolah di... eh...) yang pendiam dan memiliki codet di wajahnya. Squall memiliki kecendrungan galau di setiap waktu... Entah sial atau tidak, dia bertemu dg Rinoa (lupa nama panjangnya, ehm) yang memiliki sifat bertolak belakang dengan Squall. Karena ada 'misi' dr Pak Kepsek, Squall bersama timnya harus terlibat urusan Rinoa dkk. Yg menarik di game ini ada semacam flash back dg tokoh utama yg berganti menjadi Laguna Loire. Awalnya kita akan dibuat bingung dengan, "Apa2an sih si Laguna ini?" Laguna sendiri adalah tipe pria yg kocak dan santai menghadapi masalah-masalah hidup :)

Memasuki CD ke-3 dan ke-4 (total ada 4 CD game utk dimainkan selama 40-60 jam!), hubungan antarkarakternya mulai terbangun dan jelas... Saya akhirnya menyadari siapa itu Laguna, Squall, dan Rinoa. Mereka ternyata sudah 'terhubung' dari masa lalu dan di sini ditunjukkan, kalau sudah jodoh tidak akan lari ke mana... Dan yg membuat saya terkaget-kaget, ternyata Squall dan Laguna adalah... *berhenti seblm spoiler* Ehm, baiklah, anak dan ayah! Eh, tp ini hanya menurut sudut pandang saya saja, ya, ehehe... Sambil jalan kita akan tahu bahwa Squall adalah seorang yatim piatu yang berasal dari sebuah panti di dekat pantai. Bisa dibilang semua karakter di sini saling memiliki keterkaitan. Kebetulan? Entahlah...

Musuh-musuh yg muncul di game ini akan bertambah kuat jika level karakter bertambah. Awalnya saya terus menaikkan level karakter dan mengalami kesulitan menghadapi musuh2 tsbt. Setelah membaca-baca walkthrough, akhirnya saya tahu taktiknya: kabur saja kalau nggak mau naik level, ahaha. Dr sekian banyak musuh yang muncul, salah satu yg tersulit adalah Ultima. Tdk terhitung brp kali saya hrs mengulang krn game over terus. Smp suatu ketika, saya meninggalkan PS saya menyala dalam posisi pause selama 2-3 jam karena saya harus menjenguk seorang teman. Usaha tersebut tidak sia-sia, akhirnya saya bisa mengalahkan Ultima, wahaha.

Squall Leonheart juga menjadi salah satu karakter favorit saya, terutama saat ia  memakai seragam ^*^ Saat akhirnya ia bs membuka perasaannya pada Rinoa, owwwh romantis bangeeedz... Sayang Squall memakai seragam ini hanya muncul di satu scene, saat dia sedang ujian SEED. Sisanya tentu saja Squall dengan kostum bulu-bulunya itu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar